UNESA Dorong Inovasi Layanan BK Melalui Pendekatan Acceptance and Mindfulness Counseling

Kediri,
29 November 2024 – TIM program studi S3 Universitas Negeri Surabaya (UNESA) memberikan
pelatihan peningkatan kompetensi profesional dalam Acceptance and
Mindfulness Counseling kepada para guru Bimbingan dan Konseling (BK) di
lingkungan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) Kementerian Agama Kota
Kediri.
Pelatihan ini diselenggarakan
dengan melibatkan 16 guru BK dari berbagai satuan pendidikan, yaitu Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) dan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) di Kota Kediri.
Tujuan utama dari pelatihan ini adalah memperkuat keterampilan profesional guru
BK dalam mengaplikasikan pendekatan konseling berbasis penerimaan (acceptance)
dan kesadaran penuh (mindfulness) untuk mendukung efektivitas layanan
konseling kepada siswa.
Pelatihan dipimpin oleh Mila
Yunita, M.Pd., dosen Bimbingan dan Konseling dari UNESA yang memiliki fokus di
bidang konseling berbasis mindfulness. Dalam sesi pembukaan, beliau
menjelaskan bahwa pendekatan Acceptance and Mindfulness Counseling
sangat relevan dalam menangani berbagai permasalahan siswa, seperti kecemasan,
stres akademik, dan konflik intrapersonal. "Pendekatan ini memungkinkan
siswa untuk lebih menerima dirinya, meningkatkan kesadaran emosional, dan
membangun pola pikir positif," ungkapnya.
Pelatihan ini terdiri atas
tiga sesi utama, yaitu pengenalan teori dan prinsip dasar Acceptance and
Mindfulness Counseling, role playing konseling, dan praktik langsung
melalui teknik triangle counseling. Dalam sesi pertama, peserta
diberikan paparan teori yang komprehensif mengenai penerapan pendekatan ini
dalam konteks pendidikan madrasah. Pada sesi role playing, peserta
mendapatkan simulasi penerapan acceptance and mindfulness counseling.
Sesi terakhir adalah praktik triangle
counseling, di mana peserta melaksanakan simulasi konseling dengan formasi
tiga peran: satu sebagai konselor, satu sebagai konseli, dan satu sebagai
pengawas. Melalui praktik ini, para guru BK diajak untuk mengevaluasi secara
langsung proses konseling yang dilakukan, memberikan masukan kepada konselor,
dan menggali potensi perbaikan dalam pendekatan yang digunakan.
Para peserta menyambut
antusias setiap tahapan kegiatan. Salah satu guru BK dari MAN Kota Kediri mengungkapkan
bahwa pelatihan ini memberikan wawasan baru yang sangat aplikatif dalam
mendukung pelaksanaan layanan BK di sekolah. "Dengan metode ini, kami
dapat membantu siswa lebih efektif, terutama dalam menghadapi tantangan
emosional di era modern," ujarnya.
Mila Yunita, M.Pd. menutup
pelatihan dengan menggarisbawahi pentingnya penguasaan pendekatan konseling
berbasis mindfulness dalam memberikan layanan yang responsif terhadap
kebutuhan siswa. "Pendekatan ini tidak hanya relevan, tetapi juga
memberikan dampak positif jangka panjang dalam kompetensi pengelolaan kesadaran
dan penerimaan dalam menapaki perkembangan kehidupan," tegasnya.
Pelatihan ini diharapkan dapat
menjadi langkah awal dalam membangun layanan BK yang lebih inovatif dan adaptif
di madrasah-madrasah di bawah naungan Kemenag Kota Kediri. Ke depan, UNESA
berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan kompetensi guru BK melalui
program-program pelatihan lanjutan dan kolaborasi yang berkesinambungan.