Peduli Kesehatan Mental Anak Migran, Dosen dan Mahasiswa S3 Bimbingan dan Kosneling UNESA Gelar Drawing Therapy di Sanggar Belajar Sentul, Kuala Lumpur

Kuala Lumpur, 21–22 Februari 2025 – Sebagai wujud kepedulian terhadap kesehatan mental anak-anak Indonesia yang tinggal di luar negeri, tim dosen dan mahasiswa S3 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (abdimas) di Sanggar Belajar Sentul, Kuala Lumpur, Malaysia. Sanggar ini berada di bawah binaan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) dan dihuni oleh anak-anak Indonesia yang belum memiliki status kewarganegaraan resmi, baik dari Malaysia maupun Indonesia.
Anak-anak di sanggar ini hidup dalam kondisi
yang rentan secara psikologis akibat keterbatasan status dan akses pendidikan
formal. Untuk itu, tim abdimas UNESA menginisiasi program bertajuk "Drawing
Therapy untuk Memfasilitasi Kesehatan Mental Siswa" sebagai bentuk
intervensi sederhana namun bermakna bagi kesejahteraan emosional mereka.
Kegiatan dimulai dengan sesi brainstorming
yang dirancang untuk menciptakan suasana hati yang menyenangkan dan
menenangkan. Anak-anak diajak bercengkerama dan bermain sambil diajak mengenali
emosi secara sederhana melalui gambar-gambar. Tujuannya adalah agar mereka
mampu mengenali dan mengekspresikan perasaan yang selama ini mungkin terpendam,
dalam bentuk visual.
Dalam sesi inti, anak-anak diberi kebebasan
untuk menggambar sesuai dengan imajinasi dan suasana hati mereka. Suasana
menjadi sangat hidup ketika mereka mulai menuangkan warna dan bentuk di atas
kertas dengan antusiasme tinggi. Setelah menggambar, tim UNESA membuka sesi
refleksi ringan dengan bertanya, “Apa yang kamu rasakan selama menggambar?” dan
“Apakah gambar ini mewakili perasaanmu saat ini?”
Hasil observasi menunjukkan bahwa anak-anak
merasa sangat senang, tenang, dan antusias selama kegiatan berlangsung. Banyak
dari mereka mengungkapkan bahwa menggambar membuat mereka merasa lega dan
bahagia. Tim UNESA menilai bahwa metode terapi menggambar ini efektif sebagai
salah satu bentuk pendekatan psikososial yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Menutup kegiatan, pengurus Sanggar Belajar
Sentul menyampaikan apresiasi dan harapan agar kegiatan serupa dapat terus
dilaksanakan secara berkala. Mereka meyakini bahwa program semacam ini
memberikan dampak positif yang besar bagi tumbuh kembang mental anak-anak di
sanggar.